Ujian Munaqosah untuk Kelas Digital

Cilimus (Tim Media MTsN 10 Kuningan)

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Al-Qur’an dan mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang unggul, MTsN 10 Kuningan bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Al-Qur’an (PPA) Al-Madany Cokro menggelar kegiatan Karantina Tahfidz dan Ujian Munaqosah. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 25–27 Mei 2025, bertempat di PPA Phin Nuur Al-Madany, Cilimus, Kabupaten Kuningan.

Sebanyak 76 siswa kelas digital mengikuti program ini sebagai bentuk evaluasi dan apresiasi terhadap capaian hafalan Al-Qur’an mereka selama mengikuti pembelajaran tahfidz di sekolah. Selama karantina, para siswa menjalani setoran hafalan sesuai target, muroja’ah intensif, serta pembinaan motivasi dan spiritualitas Qur’ani yang dikemas secara mendalam dan menyentuh hati.

Kegiatan puncak berupa ujian Munaqosah Al-Qur’an dilaksanakan pada hari terakhir, Selasa, 27 Mei 2025, dengan menghadirkan penguji dari PPA Al-Madany, yaitu Ustadz Kardi Al-Hafidz dan Ustadz Rizal Muhammad Yusuf, Al-Hafidz.

“Anak-anak diuji sesuai jenjang kelasnya,” terang Ustadz Kardi saat ditemui di sela-sela ujian. “Kelas 7 diuji juz 30, kelas 8 juz 29, dan kelas 9 juz 28. Kami menilai bukan hanya dari hafalan semata, tetapi juga dari semangat, kedisiplinan, dan keistiqamahan mereka selama karantina.”

Kepala MTsN 10 Kuningan, Hj. Lilis Roslina Emod, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Program ini merupakan bagian dari integrasi antara kurikulum digital dan religius. Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya mahir teknologi, tetapi juga kuat secara spiritual,” ujarnya.

Ia juga berharap kerja sama antara MTsN 10 Kuningan dan PPA Al-Madany bisa terus ditingkatkan. “Kami percaya, sinergi semacam ini sangat penting untuk membentuk karakter Qur’ani di tengah tantangan zaman digital,” tambahnya.

Para siswa mengaku antusias dan merasa mendapat banyak pelajaran berharga selama karantina. Salah satu peserta, Nadia Rahma, siswi kelas 9, mengatakan, “Saya lebih termotivasi setelah mengikuti karantina ini. Tidak hanya menghafal, tapi juga belajar ikhlas dan sabar dalam menjalani proses.”


Kegiatan ini menjadi bukti komitmen MTsN 10 Kuningan dalam mewujudkan pendidikan yang seimbang antara kecakapan teknologi dan nilai-nilai religius, mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi dan berdaya saing tinggi di masa depan.

Penulis : Nurliza Mustika